Starring :
Revalina S Temat, Oka Antara,
Widyawati, Joshua Pandelaki, Leroy Osmani, Cici Tegal, Ida Leman, Pangki
Suwito, Risty Tagor, Berliana
Febrianti, Reza Rahardian
Screenplay
By
: Ginatri S Noer, Hanung Bramantyo
Directed
By
: Hanung Bramantyo
Produced
By : Starvision
Plot
Outline : Sinopsis Film
Perempuan Berkalung Sorban
Perempuan
Berkalung Surban merupakan sebuah film yang membangun, wanita yang
seharusnya
memiliki hak yang sama dan sederajat posisinya akan tetapi tuntunan
dalam agama
islam tetap dijalankan.
Kisah
berawal dari sebuah pesantren Al-Huda di Jawa Timur milik Kyai Hanan
(Joshua
Pandelaky) pada tahun 80-an. Anissa (Nasya Abigail) seorang wanita dari
anak ke 3 dari sang kyai
berada dalam satu lingkungan pesanten lainnya. Saat Anissa berumur
sepuluh
tahun, dia ingin menunggangi kuda seperti kedua saudara laki-lakinya.
Namun,
dia dilarang oleh kedua orang tuanya, karena dia seorang perempuan.
Hanya ada Khudori (Oka Antara), paman dari
pihak Ibu, yang selalu menemani Anissa. Menghiburnya sekaligus
menyajikan
‘dunia’ yang lain bagi Anissa.
Anissa
merasa tidak nyaman berada dilingkungan pesantren tersebut. Dalam
pesantren
Salafiah putri Al Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan
muslim
dimana pelajaran itu membuat Anissa beranggapan bahwa Islam membela
laki-laki,
perempuan sangat lemah dan tidak seimbang. Baginya ilmu sejati dan benar
hanyalah Qur’an, Hadist dan Sunnah. Buku modern dianggap menyimpang
apalagi
buku tentang percintaan, puisi atau cerita-cerita seperti novel.
Keinginannya
yang kuat menuntut ilmu setinggi-tingginya membuat Anissa diam-diam
mendaftarkan dirinya ke universitas yang ada di Yogjakarta tanpa
sepengetahuan
ayah dan bunda dan diterima. Akan tetapi usahanya sia-sia karena Anissa
tidak
diijinkan, alasan akan menimbulkan fitnah, ketika seorang wanita derada
sendirian jauh tanpa orangtua.
Tanpa
sepengetahuan Anissa, Kyai sudah menjodohkan dengan Samsudin (Reza
Rahadian). Tolakan
Anissa tidak dapat menggagalkan pernikahan tersebut. Anissa diam-diam
memendam
perasaan terhadap pamannya. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi
pernikahan itu
dilangsungkan. Kenyataan setelah beberapa bulan Samsudin menikah lagi
dengan
Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah
yang
mandiri bagi Anissa seketika runtuh.
Lambat laun hati Anissa tidak
sanggup jika dimadu, tanpa berfikir lagi dia kembali ke pesantren. Dia
tidak
ingin berlarut terus menerus dalam kesedihan, keinginan untuk kembali
berkuliah. Dia sudah bertekat dan akhirnya menjalani kehidupan di Jogja.
Kisah cintanya akhirnya dapat
dipersatukan, Anissa menikah dengan Khudori. Setelah beberapa tahun dia
dan
pamannya kembali kepesantren. Anissa berjuang ingin menegakkan bahwa
ilmu yang
ada diperpustakaan pesantren tidak seharusnya hanya Qur’an,
Hadist dan Sunnah akan tetapi ilmu yang lain juga dapat bermanfaat untuk
perkembangan psikologi santriwati. Meskipun bukunya ditolak dan dibakar
dihadapannya Anissa tidak menyerah untuk itu semua. Di bantu oleh
suaminya
dengan seiringnya waktu akhirnya koleksi yang dimiliki Anissa bisa
diterima
oleh pengurus-pengurus pesantren.
Perpustakaan yang ada masih menggunakan
atau bertipe perpustakaan tradisional. Perpustakaan tersebut belum
mengenal dengan adanya teknologi informasi. Koleksi yang ada sangatlah
banyak dan tertata rapi. Ruang baca yang masih terbatas membuat
santriwati banyak yang meminjam jika ingin membacanya. Akan tetapi bisa
terwujudnya koleksi yang modern merupakan suatu nilai plus untuk
pesantren tersebut. Sehingga santriwati dapat mengenal dunia luar selain
berkeliat pada ilmu tertentu saja. Selain itu derajat antara wanita dan
laki-laki dapat seimbang tidak ada perbedaan lagi antara wanita dan
laki-laki jika ingin menuntut ilmu semapu dan semaunya prestasi setiap
manusia.
Komentar
saya :
Ilmu
yang kita dapat tidak harus terpaut pada Qur’an, Hadist dan Sunnah akan
tetapi
perkembangan zaman yang modern menciptakan ilmu-ilmu pengetahuan yang
lain
dapat bermanfaat juga. Film tersebut menurut saya sangat bagus dimana
perjuangan seorang wanita yang ingin menciptakan perpustakaan yang
modern. Bagitu
kuatnya wanita tersebut berjuang meskpun banyak halangan dan tantangan
yang
harus dihadapinya. Demi memperjuangkan untuk menciptakan perpustakaan
tersebut.
Perpustakaan yang lebih berkembang dan menambah wawasan akan dunia ilmu
pengetahuan yang luas. Selain itu film tersebut memberi makna bahwa
perpustakaan bisa menjadi tempat hiburan atau refresing dengan membaca
cerita-cerita seperti novel, puisi atau cerpen-cerpen yang bermanfaat.
Realita
bahwa perkembangan teknologi yang semakin maju sebagai sumber penyedia
informasi sebagai contoh internet harus diimbangi dengan perkembangan
perpustakaan
yang berperan sebagai penyedia informasi di era global. Bagaimanapun
perpustakaan sebagai lembaga pengelola informasi tertua tidak boleh
ketinggalan
dengan adanya banyak mesin pencari informasi di internet. Namun
sebaliknya
perpustakaan harus bisa memanfaatkan internet sebagai media dalam
menyebarkan
informasi yang dimilikinya. Untuk pustakawan saat ini dituntut untuk
memiliki
ketrampilan, kecerdasan, interaktif. Pustakawan di era teknologi
informasi
seperti sekarang ini harus memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan
tanggungjawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
Pustakawan dituntut agar kreatif dan trampil
karena dengan adanya persaingan teknologi sehingga perpustakaan harus
bisa ikut berkembang agar tidak ditinggalkan oleh pemustaka dengan
perkembangan
zaman.
Kualitas
pemustaka sangatlah penting skill yang dimiliki seorang pustakawan akan
diperhatikan. Pustakawan mampu dan mempunyai skill dibidang komputer,
selain
itu pustakawan mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan
pengelolaan
dan pelayanan perpustakaan
trim atas rhesensin film sangat menbantu pembuatan makalah saya
BalasHapus👍
BalasHapus