Rabu, 30 Mei 2012

Ingin Wirausaha????? Tahap Berwirausaha

Menggali Potensi Diri Sendiri dan Mengembangkan dengan Berwirausaha


Setiap individu pasti memiliki potensi diri dalam dirinya. Potensi diri individu tentu berbeda dari setiap apa yang dimiliki antara satu orang dengan orang lain. Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang fisik maupun mental yang dimiliki dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik. Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
  • Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
  • Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
  • Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.
Menurut "Howard Gardner", potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut:
  1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.
  2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
  3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
  4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
  5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
  6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.
  7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
  8. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik.
  9. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.
Potensi merupakan kemauan terpendam yang dimiliki seseorang karena kemampuan itu masih terpendam, maka seseorang harus berusaha menggalinya agar kelihatan. Potensi diri manusia sebenarnya sudah ditanamkan sejak kecil karena potensi tersebut tidak dikembangkan saat kita dewasa potensi yang dimiliki akan sulit diketahui. Sebenar potensi tersebut mudah saja untuk diketahui jika diri kita biasa merasakan dan menyadarinya.
Sesungguhnya potensi dalam diri saya tidak jauh berbeda dengan bakat yang dimiliki orangtua yaitu berdagang. Sejak SMP potensi tersebut sebenarnya mulai terlihat tetapi hal itu tidak disadari oleh diri sendiri. Saya mulai merasa senang dalam pemasaran sejak SMA karena keinginan berwirausaha dalam bidang perdagangan muncul dalam hati. Hal itu tumbuh sejak kebiasaan waktu SMP sampai saat ini membantu orangtua dalam menjalankan usahanya berdagang Berkaitan dengan berdagang hobi yang dimiliki yaitu membuat kue dan berbelanja. Saya senang mencoba hal yang baru dalam memasak, rasa ingin mencoba hal-hal baru dalam membuat kue juga salah satunya. Olehkarena itu keinginan berwirausaha guna mengembangkan potensi diri yaitu bercita-cita memiliki cabang toko kue dan distro baju.
Untuk menggali potensi diri dalam menjalankan usaha tersebut banyak hal yang harus direncanakan agar berjalan dengan lancar. Kegemaran dan kebiasaan yang sekarang dalam berdagang dan membuat kue serasa ingin mengembangkan untuk berwirausaha. Untuk memulai hal itu harus memiliki persiapan baik mental, fisik maupun jasmani. Mental hal ini yang harus benar-benar disiapkan karena resiko untung atau rugi pasti aka nada dalam menjalankan usaha tersebut. Resiko apapun harus siap ditanggung oleh diri sendiri. Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk diperkembangkan antara lain:
1.    Diri fisik (tubuh dan anggotanya beserta prosesnya)
2.    Proses diri (alur atau arus pikiran, emosi dan tingkah laku yang konstan)
3.    Diri social (bentuk fikiran dan perilsku yang diadopsi saat merspon orang lain dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh)
4.    Konsep diri (gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya)
Dalam mengembangkan wirausaha perlu direncanakan secara terstruktur pengolahan dan pengembangannya. Adapun proses yang saya terapkan dalam mengembangkan usaha ini diperlukan berbagai upaya yang benar-benar disiapkan. Untuk memajukan suatu usaha harus memiliki kematangan dalam mengembangkannya di-era saat ini. Persaingan yang dihadapi nantinya tidak semudah membalikakn telapak tangan. Hal ini memerlukan tahapan-tahapan yang tersusun dan terencana dengan baik.
Ø  Proses dalam menjalankan wirausaha
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.

Ø  Tahap-tahap kewirausahaan

a.    Tahap memulai (Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru)
b.    Tahap melaksanakan usaha (Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi)
b.    Tahap mempertahankan usaha (Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi)
c.    Tahap mengembangkan usaha (Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambi

Ø  Ciri-ciri dalam wirausaha yang harus dimiliki:
1.    Memiliki visi dan tujuan yang jelas.Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.
2.    Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3.    Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
4.    Berani mengambil risiko. Sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
5.    Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
6.     Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
7.    Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang.

Selain itu masih ada yang perlu diperhatikan dalam bidang pemasaran barang. Secara rasional yang paling utama yang erlu diperhatikan yaitu tingkat rasa makanan, letak yang strategis agar mudah dijangkau dan dikenal oleh masyarakat, selain itu kualitas barang harus bermutu dan harga yang dipasarkan sesuai dengan kondisi masyarakat. Hal yang terpenting harus mengutamakan kenyamanan konsumen agar memudahkan kita dalam menarik pembeli. Keunikan dalam barang juga diperlukan karena hal itu akan memiliki daya tarik tersendiri. Konsep-konsep dan ide-ide yang baru dapat mendukung agar usaha tersebut memiliki hal yang baru dalam dunia bisnis karena sesuatu yang baru akan lebih banyak yang berminat untuk mencobanya.
Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Potensi_diri
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan#Tahap-tahap_kewirausahaan

Posted by : Andrayani Arfian Rosyita D1810004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar