Menggali
Potensi Diri Sendiri dan Mengembangkan dengan Berwirausaha
Setiap
individu pasti memiliki potensi diri dalam dirinya. Potensi diri individu tentu
berbeda dari setiap apa yang dimiliki antara satu orang dengan orang lain. Potensi
diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang
fisik maupun mental yang dimiliki dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan
bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik. Manusia
diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan
Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh
makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali
apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan
kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita
menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup
kita lebih baik.
Secara
umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
- Kemampuan
dasar, seperti
tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
- Etos kerja, seperti ketekunan,
ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
- Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua
kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah,
emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka
pengaruh luar.
Menurut
"Howard Gardner", potensi yang terpenting adalah intelegensi,
yaitu sebagai berikut:
- Intelegensi
linguistik,
intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun
tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para
sastrawan, editor, dan jurnalis.
- Intelegensi
matematis-logis,
kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan
pola logika dan perhitungan.
- Intelegensi
ruang,
kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara
tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini
biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
- Intelegensi
kinestetik-badani,
kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan
perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan
ahli bedah.
- Intelegensi
musikal,
kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk
musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
- Intelegensi
interpersonal,
kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan,
motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh
seseorang motivator dan fasilitator.
- Intelegensi
intrapersonal,
kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan
dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
- Intelegensi
naturalis,
kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik.
- Intelegensi
eksistensial,
kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam
keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus
diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.
Potensi
merupakan kemauan terpendam yang dimiliki seseorang karena kemampuan itu masih
terpendam, maka seseorang harus berusaha menggalinya agar kelihatan. Potensi
diri manusia sebenarnya sudah ditanamkan sejak kecil karena potensi tersebut
tidak dikembangkan saat kita dewasa potensi yang dimiliki akan sulit diketahui.
Sebenar potensi tersebut mudah saja untuk diketahui jika diri kita biasa
merasakan dan menyadarinya.
Sesungguhnya
potensi dalam diri saya tidak jauh berbeda dengan bakat yang dimiliki orangtua
yaitu berdagang. Sejak SMP potensi tersebut sebenarnya mulai terlihat tetapi
hal itu tidak disadari oleh diri sendiri. Saya mulai merasa senang dalam
pemasaran sejak SMA karena keinginan berwirausaha dalam bidang perdagangan
muncul dalam hati. Hal itu tumbuh sejak kebiasaan waktu SMP sampai saat ini
membantu orangtua dalam menjalankan usahanya berdagang Berkaitan dengan
berdagang hobi yang dimiliki yaitu membuat kue dan berbelanja. Saya senang
mencoba hal yang baru dalam memasak, rasa ingin mencoba hal-hal baru dalam
membuat kue juga salah satunya. Olehkarena itu keinginan berwirausaha guna
mengembangkan potensi diri yaitu bercita-cita memiliki cabang toko kue dan
distro baju.
Untuk
menggali potensi diri dalam menjalankan usaha tersebut banyak hal yang harus
direncanakan agar berjalan dengan lancar. Kegemaran dan kebiasaan yang sekarang
dalam berdagang dan membuat kue serasa ingin mengembangkan untuk berwirausaha.
Untuk memulai hal itu harus memiliki persiapan baik mental, fisik maupun
jasmani. Mental hal ini yang harus benar-benar disiapkan karena resiko untung
atau rugi pasti aka nada dalam menjalankan usaha tersebut. Resiko apapun harus
siap ditanggung oleh diri sendiri. Aspek diri yang dimiliki
seseorang yang patut untuk diperkembangkan antara lain:
1. Diri
fisik (tubuh dan anggotanya beserta prosesnya)
2. Proses
diri (alur atau arus pikiran, emosi dan tingkah laku yang konstan)
3. Diri
social (bentuk fikiran dan perilsku yang diadopsi saat merspon orang lain dan
masyarakat sebagai kesatuan yang utuh)
4. Konsep
diri (gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya)
Dalam mengembangkan wirausaha perlu direncanakan secara
terstruktur pengolahan dan pengembangannya. Adapun proses yang saya terapkan
dalam mengembangkan usaha ini diperlukan berbagai upaya yang benar-benar
disiapkan. Untuk memajukan suatu usaha harus memiliki kematangan dalam mengembangkannya
di-era saat ini. Persaingan yang dihadapi nantinya tidak semudah membalikakn
telapak tangan. Hal ini memerlukan tahapan-tahapan yang tersusun dan terencana
dengan baik.
Ø
Proses dalam menjalankan
wirausaha
Menurut
Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan
adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang
berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus
of control’’, kreativitas,
keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan
yang besar.Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal
dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan,
pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.
Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang
dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Ø
Tahap-tahap
kewirausahaan
a.
Tahap memulai (Tahap di mana seseorang yang berniat
untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali
dengan melihat peluang usaha baru)
b.
Tahap
melaksanakan usaha (Dalam tahap ini seorang wirausahawan
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek:
pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi)
b. Tahap
mempertahankan usaha (Tahap di mana wirausahawan
berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang
dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi)
c. Tahap
mengembangkan usaha (Tahap
di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang
mungkin diambi
Ø Ciri-ciri dalam wirausaha yang harus
dimiliki:
1. Memiliki
visi dan tujuan yang jelas.Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan
arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh
pengusaha tersebut.
2. Inisiatif
dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya
menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang
sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3.
Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang
sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya.
Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi
perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu
dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
4.
Berani mengambil risiko. Sifat yang harus
dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang
maupun waktu.
5.
Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak
terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang
seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
6.
Benaknya
selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk
bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah
yang tidak dapat diselesaikan.
7.
Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas
yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang.
Selain
itu masih ada yang perlu diperhatikan dalam bidang pemasaran barang. Secara
rasional yang paling utama yang erlu diperhatikan yaitu tingkat rasa makanan,
letak yang strategis agar mudah dijangkau dan dikenal oleh masyarakat, selain
itu kualitas barang harus bermutu dan harga yang dipasarkan sesuai dengan
kondisi masyarakat. Hal yang terpenting harus mengutamakan kenyamanan konsumen
agar memudahkan kita dalam menarik pembeli. Keunikan dalam barang juga
diperlukan karena hal itu akan memiliki daya tarik tersendiri. Konsep-konsep
dan ide-ide yang baru dapat mendukung agar usaha tersebut memiliki hal yang
baru dalam dunia bisnis karena sesuatu yang baru akan lebih banyak yang
berminat untuk mencobanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar