Kamis, 31 Mei 2012

PEMBERONTAKAN MASA REMAJA KARNA KURANG KOMUNIKASI



Anda pasti pernah mengalami masa remaja, di mana masa perubahan yang ada di dalam diri kita dan mencari jati diri sendiri, emosi yang meluap-luap selalu mendampigi diri kita sewaktu remaja….
            Komunikasi sangat berperan penting pada saat remaja, apalagi komunikasi dengan keluarga antara orang tua dan anak, hilangnya komunikasi berpotensi membuat anak tidak menghiraukan dan acuh tak acuh dengan keluargan. Apa yang disampaikannya berlalu begitu saja atau malah lebih buruk lagi, anak tidak lagi mau mengatakan apa-apa sebab ia merasa percuma. Rasa tidak didengarkan adalah bahan yang dapat membuat anak memberontak. anak merasa seperti berhadapan dengan tembok sehingga untuk menembusnya, ia harus menabrak dan menghancurkan tembok itu. Inilah pemberontakan.
            Sewaktu anak harus hidup dalam keluarga yang miskin komunikasi, ia pun akan harus kehilangan pembelajaran penting yaitu bagaimana berkomunikasi dengan benar. Alhasil ia miskin keterampilan berkomunikasi. Manakala sesuatu mengganggunya, ia tidak paham bagaimana mengutarakannya dengan benar. Ia tidak tahu bagaimana menyikapi perbedaan pendapat atau meminta sesuatu dengan benar. Akhirnya cara yang dikembangkannya adalah menerjang atau memberontak. Apa yang dikatakan orang tua bila tidak disukainya akan dilawannya sebab inilah satu-satunya cara yang diketahuinya.
Tidak bisa tidak, sebagai orang tua kita harus bersedia memerbaiki komunikasi. Jika tidak berhasil, kita harus segera mencari pertolongan pihak ketiga yakni konselor keluarga. 


Komunikasi dengan anak tidak harus menunggu sampai komunikasi di antara kita membaik. Langkah pertama adalah mengajaknya bicara hati ke hati dan meminta maaf kepadanya akan kurangnya komunikasi yang telah terjadi selama ini. Akui kepadanya bahwa selama ini memang kita kurang mendengarkannya. Akui dan terima pula kemungkinan bahwa sekarang ia tidak lagi berminat untuk berkomunikasi dengan kita. "Menerima" di sini berarti menerima keputusannya untuk tidak berkomunikasi dan menunggunya hingga ia siap. Kita tidak dapat memaksanya untuk berkomunikasi. Namun, sampaikan pula kepadanya bahwa kendati ia tidak lagi berminat, kita tetap ingin belajar dari kesalahan di masa lampau. Jadi, tanyakan kepadanya apakah yang telah dilihat dan dialaminya selama ini agar kita dapat memerbaiki diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar