Minggu, 27 Mei 2012

KRATON SURAKARTA HADININGRAT


Vakansi kali ini saya dan teman-teman berlibur ke Karaton Surakarta Hadiningrat. Disana saya melihat banyak peninggalan benda–benda bersejarah. 
Kraton Surakarta Hadiningrat
 


Sebelum memasuki keraton, saya melewati pintu gerbang yang besar, pintu  tersebut bernama Kori Brajanala. Kori yang berarti pintu, Braja yang berarti senjata yang tajam dan Nala yang berarti hati. Jadi Brajanala berarti perasaan yang tajam/peka. Kemudian saya berbelok kekanan untuk parkir sepeda motor di halaman sebelah barat kamandhungan. Lalu saya dan teman-teman berkumpul di halaman depan kori kamandungan untuk mendengarkan penjelasan dari Tour Guide. Kami pun dijelaskan tentang seluk beluk Karaton Surakarta Hadiningrat.
kori brajanala kidul





Kori Kamandungan
Kori Kamandhungan dibangun oleh PB III pada tanggal 10 Oktober 1819 M. Kamandhungan diambil dari kata Mina dan Andhungan yang berarti cadangan. Didalam Kori Kamandhungan terdapat bangunan Bangsal Kamandhungan untuk penjaga dari golongan keparak. Dan diatas kori ada lukisan yaitu lambang dari karaton jawa yang disebut Sri Makutha Raja. Dan didepan bangsal Kamandhungan diluar kori terdapat bangunan berupa topeng yang disebut Bale Rata yang digunakan untuk parkir kandaraan tamu. Apabila ingin masuk Kori Kamandhungan disebelah utara ada cermin besar, apabila didepan cermin tersebut setiap orang harus diam dan bercermin untuk bermawas diri. Disebelah barat Kamandhungan terdapat bangunan limasan dengan surambi  yang disebut Smarakata yang di bangun oleh PB IV dihari senin tanggal 4 April 1814 M. Tempat ini digunakan untuk pertemuan golongan abdidalem.  Dan sekarang digunakan untuk latihan seni karawitan dan seni tari. Serta di sebelah timur Kamandhungan terdapat bangunan surambi yang disebut Marcukundha. Dibangun pada waktu PB III dan IV. Bangunan ini dibangun dengan sangat baik dan indah.




Setelah Kori Kamandhungan kami pun menuju Kori Sri Manganti Utara. Kori tersebut di bangun oleh PB III pada tahun 1758 M kemudian bangunan tersebut direnovasi lagi agar lebih baik dan indah oleh PB IV pada tahun1772 M. Sri berarti Raja / Ratu dan Manganti berarti menanti / menunggu. Adapun diatap pintu Kori Sri Manganti berwujud Semar Tinandhu. Dan diatas Kori ada gambar yang melambangkan karaton jawa yang disebut Sri Makutha Raja. Serta dikanan kiri Kori terdapat gambar kapas dan padi yang berarti lambang kemakmuran. Didepan Kori dan didalamnya terdapat Bangsal Sri Maganti. Disini orang harus menanti sebelum dipersilahkan masuk ke dalam karaton. Disebelah timur depan Kori ada ruang yang disebut Pacaosan untuk jaga para abdidalem panewu, mantri kebawah dari golongan keparak. Apabila akan masuk Kori Sri Manganti perlu melihat dan bercermin dicermin besar diharapkan supaya bermawas diri sebelum menghadap Raja. Sebelah timur Kori Sri Manganti didalam halaman karaton ada salah satu bangunan yang berupa menara yang disebut Panggung Sanggabuwana. Nama tersebut mempunyai makna peringatan PB III pada tahun 1782 M. Dipuncak menara ada satu gambar seseorang sedang menaiki naga yang besar sebagai peringatannya dinamakan Naga Muluk Tinitihan Janma. Yang berarti naga=8, muluk=0, titihan=7, janma=1 atau tahun jawa 1708. panggung Sanggabuwana berupa Nastaka Hasta atau pojok delapan. Tingginya ±30m serta ada tangga bertingkat empat. Tingkat tertinggi dinamakan Tutup Saji. Tangga ini digunakan untuk meditasi, sesaji,dan mengheningkan cipta kepada makhluk halus. Tingkat ketiga menghadap ke utara, ada salah satunya lonceng besar yang dapat berbunyi sendiri. Panggung Sanggabuwana sudah pernah terbakar tanggal 19 November 1954, dan berkat bantuan pemerintah RI dapat dibangun lagi menjadi lebih baik. Selesainya perbaikan di peringati dengan Kumbuling Nata Sekaring Buwana pada tanggal 15 Mei 1978 hari senin kliwon. Apabila masuk Kori Sri Manganti utara sampai halaman karaton menghadap selatan dapat melihat rumah tanpa surambi berjumlah delapan, yang disebut Maligi di bangun hari jum’at 10 Maret 1882M. Maligi digunakan untuk khitan putra raja. Putra yang baru dikhitan harus duduk menghadap ke timur. Upacara khitanan harus di jalankan pada waktu pagi terbitnya sang surya. Dan Maligi yang menghadap ketimur menurut filsafah jawa ibu yang akan melahirkan harus tidur menghadap barat. Semestinya yang lahir menghadap timur sesuai dengan terbitnya matahari. 
Panggung Sanggabuwana
     
Kemudian perjalanan kami lanjutkan menuju ke Sasana Sewaka yaitu pandhapa besar yang berwujud joglo beserta surambi. Bangunan ini dibangun oleh PB III tahun jwa wawu 1897. Sasana yang berarti Tempat dan Sewaka berarti Menghadap Satu Arah yaitu Allah SWT / Sang Hyang Maha Tunggal. Pada waktu hari senin dan kamis atau hari yang diingatkan Raja duduk di Dhampar Kencana  menjalankan semedhi bersama abdidalem meminta pengharapan pada Allah SWT. Halaman yang mengelilingi pandhapa sasana saweka disebut Paningrat.
Sasana Sewaka
 

Disebelah barat pandhapa Sasana Sewaka sebelumya termasuk dalam rumah besar ada bangunya besar yang berupa joglo tanpa halaman disebut Sasana Parasdya. Untuk duduk Raja pada waktu melihat latihan menari bedhaya serimpi atau ringgit wacucal.
Disebelah selatan pendhapa Sasana Sewaka ada bangunan besar yang jendela dan pintunya serba dari kaca, berupa limasan sinom klabang nyander, yang disebut Sasana Handrawina. Salah satu tempat untuk menerima tamu besar atau ”kembul bujana” yang awal mulanya disebut pendhapa hijau, karena catnya hijau. Sasana Handawina sudah pernah terbakar ketika Karaton Surakarta Hadiningrat terbakar. Kemudian diperbaiki atas bantuan pemerintah RI Lumantar Deparpostel.
Sasana Handrawina awal mula dibangun oleh PB V dihari selasa kliwon tanggal 8 April 1825 M. Kemudin PB X mengganti dengan marmer putih, memasang plafon,dan tiangnya ditinggikan. Dan dibangun menjadi indah sampai sekarang pada tahun 1919 M. Disebelah utara Sasana Saweka salah satu bangunan berupa surambi panjang menghadap barat ke timur, disebut  Nguntarasana.
        Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke halaman keraton sebelah utara yang dibangun menghadap selatan utara berupa limasan klabang nyander berjumlah tiga buah. Yang sebelah utara adalah  Bangsal Prandangga dan tengah adalah Bangsal Bujana. Di sekitar bangunan itu di tanami pohon sawo kecik yang hanya di tanam dalam waktu dan peringatan tertentu dan diperbatasan ada gapura yang di tengahnya ada lampu yang hanya dihidupkan dua kali dalam setahun. Bangsal Prandangga tengah untuk tempat karawitan dan utara untuk tempat penerima tamu. Bangsal Bujana digunakan untuk menemui dan memberikan hidanganuntuk pengikut tamu besar.
          Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju ke museum. Disana banyak sekali dan bermacam-macam peninggalan bersejarah yang unik. Saya sangat kagum dengan peninggalan tersebut. Banyak peninggalan yang bersifat mistik dan memiliki kekuatan magis. Ada pakaian perang, kereta kencana, alat makan, tempat duduk, dan masih banyak lagi. Ditengah perjalanan kami ditunjukan sumur yang menurut kepercayaan dapat membuat awet muda apabila mandi atau membasuhkan muka pada airnya.
Ini pengalaman sangat berharga dan bermanfaat sekali bagi saya, saya pun dapat mengenal Karaton Surakarta Hadiningrat dan saya pun dapat mengetahui sejarahnya. Dengan mengenal budaya yang kita miliki, maka kita akan lebih bangga memiliki budaya kita yang ternyata sangat menarik untuk dipahami dan lebih di dalami :) 



8 komentar:

  1. wah liburan to kagg ross? cinta budaya. like this yoooooow

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe iyaa, berlibur sambil belajar :D
      buatlah liburan Anda lebih berwarna dan bermanfaat :)

      Hapus
  2. wah opo ki bu? liburan ra ngejak aku :(

    yo setidaknya aku punya gambaran setelah melihaaaat vakansimu tanpa aku td >:O

    teteplah aku cinta Solo dan Cinta kamu :* buahahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha iyaa, sambil belajar sambil liburan :D

      kapan2 yuk ke kraton jogja :D

      Hapus
  3. iyo ki ra ngejak2 adewe ya ndut :o

    okelah tulisanmu, rodo lumayan yu hakakaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahah thanks dear :*

      haha ayoo kapan2 karo aku cuss

      Hapus
  4. baguuus cik
    menurut ane sih font colornya agag blur sama body background
    tapi keseluruhan bagus og

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe makasi kelik :D

      semoga bisa jadi panduan ketika berlibur :D

      Hapus